Poin teknis utama pembibitan tembakau
I. Pemilihan lokasi dan standar bedengan
1. Persyaratan lokasi
- Hindari: kebun sayur, bedengan lama, lahan tembakau terus-menerus, area depan rumah/di bawah pohon (risiko penyakit tinggi).
- Kondisi ideal:
- Terlindung dan cerah; topografi tinggi dan kering (hindari genangan)
- Permukaan rata, lapisan tanah dalam (≥30 cm)
- Dekat lahan untuk memudahkan logistik dan pengelolaan
- Parit drainase di sekeliling
2. Pembuatan bedengan
- Ukuran: 10 m × 1 m; jalan setapak 0,5 m; arah timur–barat lebih disarankan.
- Persiapan tanah:
- Olah tanah dalam 20 cm dan desinfeksi (formalin atau uap metil bromida)
- Olah dangkal dan ratakan; pastikan “tiga parit” (parit bedengan, tengah, tepi)
- Kolam terapung: alas dilapisi plastik hitam untuk menekan alga; kedalaman air 8–10 cm.
II. Media tanam dan pengisian tray
1. Formula (per 10 m² bedengan standar)
| Formula | Komponen | Jumlah | Perlakuan |
|---|---|---|---|
| F1 | Tanah subur + kompos matang + kotoran ayam | 600 kg + 250 kg + 10 kg | Ayak dan campur |
| F2 | Tanah subur + pupuk majemuk + terak diayak | 800 kg + 2,5 kg + 50 kg | Terak ≤ 3 mm |
| F3 | Tanah subur + kompos matang + pupuk majemuk | 600 kg + 250 kg + 2,0 kg | Larang pupuk mentah |
Kunci: hancurkan dan ayak; kotoran ayam/kue harus benar-benar matang agar tidak membakar bibit.
2. Pengisian tray
- Media: ukuran partikel seragam, daya simpan air baik (menggumpal saat diremas, hancur saat dijatuhkan).
- Standar:
- Tray 288 sel: isi sampai 5 mm di bawah bibir; kekencangan sedang (tekanan ringan tidak amblas).
- Segera tabur setelah mengisi untuk menghindari sel kosong.
III. Teknik penaburan
1. Perlakuan benih
- Desinfeksi: rendam 10–15 menit dalam 0,1% perak nitrat atau 1% tembaga sulfat; bilas bersih.
- Perkecambahan awal: rendam 8–12 jam pada 25–28°C; inkubasi 25°C hingga radikula sepanjang biji (~5 hari).
2. Penaburan
- Benih berpelapis dengan permukaan basah:
- Basahi bedengan memadai; saat ada 2–3 mm air permukaan, tabur → tunggu lapisan retak → tutup tanah 2 mm.
- Jika belum retak, semprot kabut untuk mempercepat.
- Titik tanam presisi:
- 2–3 benih per lubang, jarak 4–5 cm
- ~1 kantong per bedengan (kemasan standar); tabur sebar perlu pencampuran merata manual.
3. Mulsa plastik dan penjagaan panas
- Lengkung: bambu tinggi 40–45 cm, jarak 50 cm; ikat dengan jaring/tali.
- Manajemen film: tutup rapat segera setelah tabur; saat 70% berkecambah, buka kedua ujung untuk ventilasi.
IV. Pengelolaan bibit secara cermat
1. Kontrol suhu dan kelembapan
| Tahap | Suhu | RH | Ventilasi |
|---|---|---|---|
| Tabur → berkecambah | 25–28°C (malam ≥ 12°C) | 85%–90% | Tertutup rapat untuk hangat |
| Silang kecil (2 daun) | ≤ 35°C (hindari stres panas) | 70%–80% | 9:00–16:00 buka kedua ujung |
| Silang besar (4 daun) | 25–28°C | 60%–70% | Perpanjang ventilasi; siang buka satu sisi |
| Daun tegak (7 daun) | 25°C siang / 15°C malam | 55%–65% | Ventilasi sepanjang hari untuk pengerasan |
Cuaca ekstrem:
- Panas: jaring peneduh (10:00–16:00), semprot atap untuk pendinginan.
- Dingin: film ganda (+4°C), pemanas bantu (arang/udara panas).
2. Air dan pemupukan
- Penyiraman:
- Fase berkecambah: semprot halus harian (jika tanpa film)
- Daun tegak: irigasi alur sesuai kebutuhan; “kering di atas, lembap di bawah”
- Bibit jadi: batasi air untuk pengerasan
- Pemupukan:
- Pupuk dasar cukup hingga 3 daun sejati; pupuk susulan NPK 5–10 g/m².
- Pada sistem terapung, bagi beberapa kali:
- Silang kecil: 50 ppm N
- Silang besar: 100 ppm N
- 15 hari pra-tanam: hentikan untuk pengerasan
3. Penjarangan dan pemotongan daun
- Penjarangan: pada 3/4/5 daun sejati, 3 kali; jarak akhir 6–8 cm.
- Pemotongan: buang daun bawah menguning dan potong sebagian daun fungsional atas untuk merangsang akar.
V. Pengendalian hama terpadu
1. Penyakit
| Penyakit | Gejala | Rencana pengendalian |
|---|---|---|
| Antraknosa | Bercak cokelat pada daun | Campuran Bordeaux 1:1:150 atau Zineb 50% 1:500 (4–5 daun) |
| Rebah semai | Busuk berair pangkal batang | Desinfeksi + kontrol kelembapan; siram metalaksil awal |
| Alga hijau | Lapisan hijau di permukaan | Semprot tembaga sulfat 0,015%–0,02% (maks 0,03%) |
2. Serangga
- Ulat grayak/belalang tanah: umpan beracun (trichlorfon 90% 0,5 kg + 20 kg air + 40 kg dedak panggang).
- Siput telanjang: tabur kapur sore hari atau semprot larutan bungkil canola 1:100.
VI. Standar bibit kuat dan penanganan pra-tanam
- Indikator kekuatan:
- Tinggi batang 7 ± 0,5 cm; diameter 0,7 cm
- 8–10 daun sejati, hijau tua
- Akar berkembang (tanpa akar spiral)
- Umur bibit 50–60 hari
- Pengerasan:
- 7 hari pra-tanam: buka film, kurangi air/pupuk
- 3 hari pra-tanam: semprot 0,1% KH2PO4 untuk meningkatkan ketahanan
VII. Troubleshooting pada persemaian terapung
| Masalah | Penyebab | Perbaikan |
|---|---|---|
| Perkecambahan tidak seragam | Pelapis tidak retak/temperatur rendah | Tambah penutup untuk hangat; atur waktu tabur |
| Kerusakan garam | Lapisan putih di permukaan | Ventilasi, jaga lembap; bilas air bersih |
| Akar spiral | Penaburan terlalu dangkal/media terlalu padat | Kedalaman 0,5 cm; kepadatan sedang |
| Kerusakan tetesan | Kondensasi pada film | Film anti-tetes; tutup karung sebelum kecambah |
Published at: Jul 7, 2025 · Modified at: Dec 24, 2025
Related Posts
Jun 5, 2025Teknologi pertanian
Poin teknis penting pengelolaan bibit tomat pada tahap persemaian musim panas
Apr 19, 2025Teknologi pertanian
Poin kunci pengendalian hama dan penyakit pada pisang
Feb 18, 2025Teknologi pertanian